Pengecoran logam merupakan salah satu ilmu pengetahuan tertua yang
dipelajari oleh umat manusia. Walaupun telah berumur sangat tua, ilmu
pengecoran logam terus berkembang dengan pesatnya. Berbagai macam metode
pengecoran logam telah ditemukan dan terus disempurnakan, diantaranya
adalah centrifugal casting, investment casting, dan sand casting serta
masih banyak lagi metode-metode lainnya. Dalam memahami ilmu pengecoran
logam tidaklah cukup hanya dengan mengerti teori pengecoran logam
semata, karena ilmu pengecoran logam ini menuntut pula pemahaman dalam
penerapannya baik melalui eksperimen maupun praktikum. Pengecoran adalah
membuat komponen dengan cara menuangkan bahan yang dicairkan ke dalam
cetakan. Bahan disini dapat berupa metal maupun non-metal. Untuk
mencairkan bahan diperlukan furnace (dapur kupola). Furnace adalah
sebuah dapur atau tempat yang dilengkapi dengan heater (pemanas). Bahan
padat dicairkan sampai suhu titik cair dan dapat ditambahkan campuran
bahan seperti chrom, silikon, titanium, aluminium dan lain-lain supaya
bahan menjadi lebih baik. Bahan yang sudah cair dapat dituangkan ke
dalam cetakan.
Aplikasi dari proses pengecoran sangat banyak salah satunya dapat di
temui dalam pembuatan torak beserta komponen-komponennya. Dalam proses
pembakaran pada motor diesel terjadi akibat pemampatan udara di dalam
silinder sehingga menaikkan suhu udara tekan dalam ruang bakar, kemudian
disemprotkan bahan bakar solar ke dalam silinder yang telah berisi
udara-panas. Setelah bahan bakar bersentuhan dengan udara-panas maka
terjadilah proses pembakaran. Proses pembakaran bahan bakar ini
menimbulkan temperatur dan tekanan di dalam silinder menjadi sangat
tinggi dan gas pembakaran mampu mendorong piston dengan tenaga yang
besar sehingga terjadi gesekan pada dinding silinder oleh cincin pada
piston. Pemasangan cincin piston pada silinder harus selalu menekan
dinding silinder dengan gaya pegasnya. Hal ini menambah besarnya gaya
gesek cincin terhadap dinding silinder. Peningkatan temperatur yang
terjadi pada ruang bakar meyebabkan terjadinya pemuaian material
cincin-piston dan lebih lanjut mengadakan tekanan ke dinding silinder.
Hal ini juga menyumbang besarnya gaya gesek terhadap dinding silinder.
Kekasaran permukaan bidang kontak antara dinding piston dengan silinder
dan dengan adanya gaya gesek yang besar, menyebabkan keauasan pada
dinding silinder semakin mudah. Material silinder memiliki sifat getas,
lunak dan tidak tahan panas akan mudah keausan dinding silinder.
Pemilihan bahan silinder sangat diawasi karena silinder memegang peranan
penting lancarnya gerakan piston. Proses Pembuatan Secara umum proses
pengecoran dilakukan melalui beberapa tahap mulai dari pembuatan
cetakan, persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair ke dalam
cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetakan. Hasil
pengecoran disebut dengan coran atau benda cor. Proses pengecoran bisa
dibedakan atas 2 yaitu : proses pengecoran dan proses pencetakan. Proses
pengecoran tidak menggunakan tekanan sewaktu mengisi rongga cetakan
sedangkan proses pencetakan adalah logam cair ditekan agar mengisi
rongga cetakan. Cetakan untuk kedua proses ini berbeda dimana proses
pengecoran cetakan biasanya dibuat dari pasir sedangkan proses
pencetakan, cetakannya dibuat dari logam. Cetakan pasir yang digunakan
dalam proses pengecoran berdasarkan jenis pola dibedakan atas :
1. pola yang dapat digunakan berulang-ulang
2. pola sekali pakai.
Pemilihan Bahan
Keausan silinder liner diperparah oleh pemakaian material bermutu
rendah yaitu jumlah komposisi material tersebut yang memiliki ketahanan
aus rendah sangat besar. Dalam penggunaan sebaiknya dipakai bahan besi
cor kelabu dimana mengandung unsur besi (Fe = 92,95 %), silikon (Si =
2,339 %), karbon (C = 3,108 %) dan mangan (Mn = 0,938 %) yang merupakan
unsur utama pada besi tuang kelabu.
Penambahan silikon pada besi-cor akan memperoleh sifat encer
(fluidity) dan sedikit getas. Mangan yang dipadukan akan menambahkan
sifat kekuatan pada besi-cor. Besi-cor ini memiliki kelebihan agak
getas, kekuatan-tarik rendah, kekuatan tekan tinggi dan mempunyai mampu
cor sangat baik serta murah dan paling banyak dipergunakan untuk
benda-benda coran. Apabila bahan silinder terbuat dari bahan dibawah
persyaratan yang ditentukan untuk pemakaian ruang bakar, maka
kemungkinan cepat aus besar sekali.
0 komentar:
Post a Comment